Suatu hari seorang Raja mengajak anaknya, pangeran kecil
menemaninya berjalan-jalan di taman istana. Setelah letih berkeliling duduklah
dia di bawah sebuah pohon rindang. Dilihatnya pangeran kecil sedang asik
memandangi sesuatu. Rasa penasaran Raja mendorongnya untuk menghampiri, "Anak ku apa yang sedang engkau
lihat?" tanya sang ayah.
i'm strongest than you coy... |
"Oh lihatlah ayah
sekawanan semut itu, mereka begitu sibuk mengangkat daun menuju sarang. Untuk
apa sebenarnya daun-daun itu?" tanya Pangeran kepada ayahnya. "Daun itu adalah
makanannya, anakku. Ini adalah musim dimana mereka biasa mengumpulkan makanan,
untuk bekal ketika salju mulai turun menutupi bumi." "Lihatlah mereka
begitu kecil tapi sanggup mengangkat daun yang begitu besar, bahkan jauh lebih
besar dari tubuh mereka sendiri. Ternyata semut tidak selemah yang aku kira
selama ini."
Pengeran kecil tampak begitu heran dan kagum dengan pemandangan
yang sedang dilihatnya.
”Itulah Kuasa Tuhan,
bahkan binatang yang paling lemah diberikan Tuhan kekuatan melebihi yang lain.
Tuhan itu adil. tahukah kamu anakku, semut yang kecil ini sanggup mengangkat
beban yang bahkan 10 kali lebih berat dari
tubuhnya. Seekor gajah
yang paling besarpun tidk akan sanggup menandingi kekuatan seekor semut.
Anakku, jangan pernah sekalipun engkau meremehkan mereka yang tampak lemah.
Belajarlah dari semut! Jika engkau nanti menjadi seorang Raja”
"Engkau tahu berapa
lama mereka akan mengangkat makanan-makanan itu?" tanya Raja. "Entah ayah, mungkin sampai nanti sore".
"Tidak nak, tidak
seperti itu. Mereka akan terus bekerja mengumpulkan makanan hingga musim dingin
tiba. Lihatlah bagaimana mereka bekerja! Mereka seakan tidak pernah lelah. Tidak
ada yang diam, tidak ada yang tampak sedang asik bersantai bukan?" sambung Raja
"Ya, ayah benar.
Mereka semua bekerja! Tapi Ayah, mungkinkah karena mereka takut akan dihukum
jika tidak bekerja? mungkin ada yang sedang mengawasi mereka bekerja."
Pangeran mencoba mengajukan argumennya.
"Tidak, tidak ada yang mengawasi, semut bukan budak dari
siapapun. Semut hanya memiliki seorang Ratu yang bertugas melahirkan para
semut, sedangkan sebagian besar semut adalah jenis pekerja dan sisannya adalah
semut prajurit yang bertugas menjaga koloni dan Ratu mereka. Tapi tidak untuk
mengontrol para pekerja." Jawab Raja.
"Anak ku, jika engkau
mau merenungkannya, engkau bisa belajar banyak dari kehidupan para semut."
Sambung Raja.
"Apakah itu ayah,
katakanlah supaya aku ini mengerti."
"Baiklah, supaya engkau tahu, semut adalah binatang yang
bijaksana, yang menyadari bahwa untuk segala sesuatu ada massanya. Mereka menyadari
ada waktu untuk mengumpulkan dan bekerja serta ada waktu untuk beristirahat.
Ketika masa untuk bekerja datang, mereka akan menggunakannya untuk mengumpulkan
bekal makanan. Tak satupun dari mereka yang berusaha mencuri waktu untuk
bersantai dan bersenang-senang. Karena mereka sadar ketika musim dingin tiba,
mereka akan dapat beristirahat di dalam sarangnya yang hangat, semua
beristirahat, tidak ada yang bekerja. Mereka makan dan minum, berpesta sambil
menanti datangnya musim semi.”
"Yang kedua, sebagai
semut, mereka tahu bagaimana hidup dalam bersama dalam komunitasnya. Setiap
semut
paham akan tugas dan
perannya masing masing. Mereka menjalankan tugasnya dengan setia. Mereka tidak
perlu
dipaksa dan tidak perlu
didikte. Mereka tetap bekerja tanpa perlu diawasi. Tiap-tiap semut akan
melakukan tugasnya
dengan sukarela dan
sungguh-sungguh. Yang satu tidak iri dengan yang lain. Selain rajin, semut
adalah binatang
yang memiliki integritas
tinggi.”
"Anakku jika engkau
nanti menjadi seorang raja yang akan memimpin bangsamu, ajaklah rakyatmu
belajar dari para
semut ”
Mari kita renungkan, betapa tidak sempurnanya
kita sebagai manusia,
sehingga masih harus belajar dari para semut
….!!