Pasukan Seleukia adalah angkatan darat di Kekaisaran Seleukia, yang merupakan salah satu dari banyak negara Hellenistik yang berdiri setelah kematian Aleksander Agung.
Seperti halnya pasukan Hellenistik besar lainnya, pasukan Seleukia bertempur terutama dengan gaya Yunani-Makedonia, dengan bagian utamanya berupa phalanx. Phalanx adalah formasi tempur yang besar dan padat yang terdiri dari sekumpulan prajurit. Dalam formasi phalanx, masing-masing prajurit membawa sebuah perisai kecil serta sebuah tombak panjang yang disebut sarissa. Bentuk pertempuran ini dikembangkan oleh pasukan Makedonia pada masa pemerintahan Philippos II dari Makedonia dan disempurnakan oleh putranya Aleksander Agung. Selain phalanx, pasukan Seleukia juga menggunakan sejumlah besar prajurit lokal serta tentara bayaran untuk mendukung pasukan bergaya Yunani-Makedonia mereka. Ini dikarenakan jarak yang jauh antara Kekaisaran Seleukia dengan Yunani-Makedonia, yang merupakan tempat asal para pemimpin Seleukia, sehingga tidak mudah untuk memperoleh pasukan Yunani-Makedonia.
Pasukan Seleukia digunakan oleh Kekaisaran Seleukia terutama untuk bertempur melawan negara-negara Hellenistik, Republik Romawi, dan Kekaisaran Parthia.
Biru muda: Wilayah Kekaisaran Seleukia ketika Antiokhos Agung naik tahta. Biru tua: Perluasan wilayah Kekaisaran Seleukia setelah penaklukan oleh Antiokhos Agung. |
Seleukos I, pendiri Kekaisaran Seleukia dan pelopor pendirian pemukiman militer di kekaisaran. |
Meskipun pasukan Seleukia memiliki banyak keunggulan pada masa kejayaannya, namun Kekaiaaran Seleukia pada akhirnya tetap mengalami kemunduran, terutama dengan banyaknya perselisihan dalam dinasti antara para penuntut tahta kekaisaran. Romawi, setelah kematian Antiokhos IV, mendukung penuntut tahta yang dirasa lemah dan dianggap tidak akan mengancam Romawi. Senat Romawi mendukung Antiokhos V yang masih muda dan lemah, daripada Demetrios yang lebih kapabel, yang pernah menjadi sandera di Romawi selama beberapa waktu. Ketika Demetrios merebut tahta dengan gelar Demetrios I, Romawi mengganggunya dengan mendukung Alexander Balas dan banyak pemberontak seperti misalnya Yohanes Hyrkanos di Yudea.
Gajah perang Seleukia dalam Pertempuran Beth Zakaria. |