Mata melek kembali setelah dihantam secangkir kopi...(maksud saya, secangkir kopi itu saya minum, bukan dipukul pake cangkir kopi :-) ).. Sudah beberapa hari ini saya tidak membaca sebuah buku pun, tapi hari ini saya siap. Bermodal dari buku pinjaman dari om yang berjudul "ORANG BAJO DITENGAH PERUBAHAN", semoga bagus bukunya. Amin...
Berikut diatas penampakan bukunya, insyaallah saya akan menceritakan apa isinya ketika saya sudah selesai baca bukunya kawan...
Spesial Thanks to :
Allah SWT,
Muhammad SAW,
Istriku,
Om Harsin Ismail, SPd (atas pinjaman bukunya)
rasman (atas kopi jahenya),
mamanya yanti (atas pinjaman gelas kantinnya)
blogspot dot com
--------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
Berikut isi bukunya :
Orang bajo merupakan sebuah suku seperti halnya suku-suku lain yang berada di NKRI. Tetapi orang, bajo adalah satu-satunya suku bangsa yang tidak memiliki wilayah daratan yang bisa disebut "Tanah Bajo". Namun cuma mereka lah yang memiliki "Tanah Air" dalam arti sebenarnya, karena mereka memang mereka tinggal diwilayah perairan.
Orang bajo memiliki pola hidup berburu dan meramu, saya yakin kita semua yang pernah dapat pelajaran sejarah atau prasejarah waktu sekolah dulu mengerti akan hal ini :). Ada 4 hal yang penting yang membuat suku bajo mengalami pola hidup berburu dan meramu.
1. Tempat tinggal mereka adalah kendaraan mereka, yakni perahu atau bido. Jadi disana semua kegiatan dilakukan. (saya yakin anda mengerti maksud ini)
2. Laut sebagai kawasan pengembaraan bukanlah sebuah kawasan yang dapat mereka tanami pohon atau mereka dapat pagari terus dimiliki. (Tidak seperti kita yang di darat kan??asal ada patok, itu bisa kita klaim..haha)
3. sistem kepercayaan orang bajo lebih merupakan hasil interaksi mereka yang dinamis dengan alam. (seperti itu lah...mantra..mantra..%$%##$!@@)
4. mereka yang betul-betul masih hidup sebagai "pengembara laut"(sea no-mad) tidak pernah hidup "menumpuk harta" sebagaimana orang bajo yang sudah berbaur dengan orang yang didarat, jika mereka menumpuk harta maka akan memberatkan perahu mereka (para koruptor diberi perahu saja, tidak perlu dipenjara, terus diasingkan dilaut)
Buku ini memaparkan tentang perbedaan antara orang "Bajo" dan Orang "Bugis". Mitosnya Orang Bajo ini adalah orang Bugis yang melaut, yang ada cerita sejarahnya bahwa mereka dikena sebuah bencana banjir sehingga memisahkan mereka dari kelompok mereka di darat. Jadi setelah baca abstrak dari buku ini maka sudah pasti kita mengetahui isi dalam dari buku ini,hehehe.....
saya mau lanjut dulu bacanya...*nyelem
Ada beberapa foto penampakan orang bajo diatas. Silahkan searching di om google, banyak referensi tentang orang bajo..
salah satunya http://melayuonline.com/ind/news/read/2112